Mungkin di antara teman bisnis semua ada yang masih bingung mengenai bagaimana cara mengetur strategy untuk sosial media marketing. Disini kita akan membahas scara garis besar tentang bagaimana kita mengatur strategy yaitu dengan mempelajari funnel marketing ada 5. Langsung saja kita bahas di bawah ini
1. Tahapan Awareness
Tahap di mana konsumen baru saja mengetahui tentang brand atau produk Anda. Di sini, tujuannya adalah untuk memperkenalkan brand atau produk Anda kepada audiens yang tepat. Misalnya, Anda dapat menggunakan iklan Facebook atau Instagram untuk memperkenalkan produk baru Anda kepada audiens yang relevan. Contoh: Brand minuman energi Red Bull mengunggah video aksi yang ekstrem dan menarik di media sosial, seperti skater profesional yang melakukan trik di atas papan skateboard. Video tersebut berhasil menarik perhatian pengguna media sosial dan membuat brand Red Bull semakin dikenal.
2. Consideration
Tahap di mana konsumen mulai mencari informasi lebih lanjut tentang brand atau produk Anda. Tujuannya adalah untuk membuat konsumen semakin tertarik dengan produk atau brand Anda. Misal, Anda dapat menggunakan posting blog atau video YouTube yang informatif untuk memberikan informasi yang berguna tentang produk Anda kepada audiens. Contoh: Sepatu merk Nike membuat marketing campaign yang menargetkan konsumen yang menyukai olahraga dan kebugaran dengan hashtag #betterforit. Kampanye ini didukung dengan konten video yang inspiratif yang menunjukkan bagaimana Nike membantu orang untuk mencapai tujuan kebugaran mereka.
3. Conversion
Tahap di mana konsumen siap untuk melakukan pembelian. Tujuannya adalah untuk mengonversi konsumen menjadi pembeli. Misalnya, Anda dapat menawarkan diskon atau promo khusus untuk mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Contoh: Situs e-commerce Lazada melakukan promosi besar-besaran pada hari ulang tahun mereka, dengan menawarkan diskon besar-besaran dan penawaran eksklusif untuk pengguna media sosial yang membeli di platform mereka.
4. Loyalty
Tahap di mana konsumen mulai membeli produk secara berulang kali dan menjadi pelanggan setia. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Misalnya, Anda dapat memberikan hadiah atau promo khusus untuk pelanggan setia Anda. Contoh: Restoran cepat saji McDonald’s memiliki program loyalitas yang disebut “McDonald’s App”. Dalam program ini, pelanggan yang sering membeli di McDonald’s dan menggunakan aplikasi dapat memperoleh poin reward yang dapat ditukar dengan produk atau layanan gratis.
5. Advocacy
Tahap di mana pelanggan yang puas membicarakan brand atau produk Anda kepada orang lain, dan mempromosikan brand Anda secara sukarela. Tujuannya adalah untuk menciptakan buzz positif tentang brand Anda dan memperluas jangkauan brand Anda. Contohnya, Anda dapat memberikan kesempatan untuk pengguna untuk berpartisipasi dalam kompetisi atau kampanye user-generated content untuk mempromosikan brand Anda. Contoh: Brand produk kecantikan Lush Cosmetics memiliki basis penggemar setia yang disebut “Lushies”. Mereka sering membagikan pengalaman positif mereka dengan produk Lush di media sosial, serta merekomendasikan brand tersebut kepada teman dan keluarga mereka.