Pemasaran di era digital berubah dengan sangat cepat. Banyak pelaku usaha beralih ke platform digital untuk mempromosikan brand mereka. Situs e-commerce, iklan Google, maupun e-mail menjadi sejumlah pilihan platform untuk menggaet jumlah konsumen yang lebih tinggi. Meskipun begitu, pengembangan bisnis tetap memerlukan strategi pemasaran yang tepat. Hal inilah yang kemudian memunculkan persoalan terkait penentuan strategi pemasaran. Pelaku usaha harus memilih terlebih dahulu mana yang lebih baik, pemasaran digital atau pemasaran konvensional? Secara umum, pemasaran atau yang biasa disebut marketing adalah serangkaian proses untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat dengan berbagai cara. Kegiatan pemasaran ini bertujuan supaya produk tersebut dapat memiliki banyak peminat. Lalu, apa bedanya digital marketing dengan marketing konvensional?
1. Perbedaan Target Konsumen dalam Pemasaran Digital vs Konvensional
Digital marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan alat, platform, dan saluran daring untuk memasarkan suatu produk atau layanan. Semua bentuk komunikasi dan periklanan dengan target konsumen dilakukan melalui internet. Salah satu kelebihan pemasaran digital adalah dapat menjangkau konsumen secara lebih spesifik. Hal ini karena kamu dapat mengatur sendiri target konsumen yang sesuai dengan produk atau layanan kamu. Misalnya, kamu dapat menyesuaikan umur, gender, demografi, minat, dan lain sebagainya. Hal ini dapat menjangkau target konsumen yang lebih luas bahkan secara global
Sementara itu, marketing konvensional adalah strategi pemasaran yang menggunakan alat dan sarana yang mempunyai rupa fisik. Misalnya, pemasangan papan reklame, berinteraksi secara tatap muka, dan lain sebagainya. Pemasaran konvensional biasanya mengutamakan kemampuan komunikasi dan persuasi yang baik karena harus menemui target konsumen secara langsung. Pada strategi pemasaran konvensional ini, jangkauan target konsumen cenderung lebih sedikit, yaitu pada area lokal saja. Selain itu, strategi pemasaran ini menargetkan konsumen yang kurang spesifik. Hal inilah yang sering kali menjadi penyebab produk atau layanan tidak menjangkau target konsumen yang tepat.
2. Pemasaran Digital dan Konvensional Menggunakan Media Promosi yang Berbeda
Media sosial biasanya menjadi media promosi utama untuk pemasaran digital. Kamu bisa memanfaatkan beragam media sosial, seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter. Selain itu, promosi juga bisa kamu lakukan melalui situs web, Search Engine Optimization (SEO), blog, situs e-commerce, dan media sejenis lainnya. Sementara pada pemasaran konvensional, media promosi yang kamu lakukan kebanyakan tampil secara fisik. Misalnya, brosur, papan reklame, iklan di surat kabar, dan spanduk. Selain itu, media promosi lainnya meliputi tayangan iklan di televisi dan radio, melalui sales, hingga beriklan di acara-acara tertentu.
3. Biaya Pemasaran yang Berbeda
Pemasaran digital memiliki biaya yang murah. Bahkan, bisa saja tidak mengeluarkan biaya sedikit pun dengan memanfaatkan media sosial dan situs web gratis. Namun, kamu juga bisa mengambil iklan yang berbayar, dengan memanfaatkan fitur ads yang tersedia di berbagai media promosi. Biaya yang kamu keluarkan biasanya tetap terjangkau, lho. Hal ini karena kamu dapat memperkirakan konversi iklan dan biaya yang keluar. Berbeda halnya dengan marketing konvensional, biaya yang keluar jauh lebih banyak dan relatif mahal. Sebab, strategi pemasaran ini melibatkan percetakan, televisi, hingga radio yang mana biaya satu kali beriklan tidaklah murah.
4. Komunikasi Jadi Poin Penting dalam Pemasaran
Melalui pemasaran digital, kamu akan memiliki kemudahan akses untuk berkomunikasi dengan konsumen yang potensial. Sebab, media yang digunakan untuk promosi cenderung lebih fleksibel untuk saling berinteraksi. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan feedback atas pengalaman konsumen selama menggunakan produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Berbanding terbalik dengan pemasaran konvensional, kamu tidak dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan konsumen. Sebab, media promosi pada strategi pemasaran ini tidak fleksibel untuk menghasilkan sebuah interaksi dengan konsumen. Misalnya, kamu sebagai pelaku usaha memasang iklan di media cetak. Pembaca yang melihat iklan tersebut tidak dapat memberi respon secara langsung kepada kamu. Hal ini juga berlaku untuk iklan-iklan yang muncul di televisi dan radio.
Berbeda halnya jika melakukan pemasaran konvensional secara door-to-door. Kendati demikian, sudah jarang yang melakukan jenis promosi ini. Selain karena perlu mencari target konsumen yang tepat terlebih dahulu
Nah, itulah beberapa perbedaan digital marketing dan marketing konvensional. Keduanya memang memiliki keunggulan masing-masing. Kamu bisa menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Lantas, sudahkah kamu menemukan strategi pemasaran mana yang lebih cocok untukmu?
Silahkan Konsultasi Dengan Kami Untuk Informasi Selengkapnya 0822 6265 1873